BUDIDAYA PISANG KEPOK KUNING





Pisang merupakan jenis buah yang paling umum ditemui tidak hanya diperkotaan tetapi sampai ke pelosok desa. Ada beragam jenis buah pisang salah satunya adalah pisang kapok. Jenis yang satu ini memiliki ciri-ciri bentuk buah yang cenderung pipih dan tidak bulat memanjang seperti pisang lainnya. Disebut juga dengan pisang gepeng. Pisang kapok termasuk jenis pisang yang enak untuk  dikonsumsi setelah diolah. Pisang kapok terdiri dari dua jenis yaitu pisang kapok kuning dan putih. Pisang kapok memiliki daging berwarna kuning biasanya jauh lebih mahal karena rasanya lebih enak jika dibandingkan dengan pisang kapok warna putih. Pada dasarnya pisang kapok dapat tumbuh dimana saja. Namun untuk kualitas buah yang baik, biasanya ada persyaratan lahan tanam yang harus dipenuhi.
Pisang kapok kuning sangat banyak diminati oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari kalangan bawah sampai masyarakat atas, sehingga budidaya pisang kapok kuning potensial untuk mendongkrak perekonomian masyarakat karena pemasarannya sangat mudah dan nilai ekonomisnya sangat tinggi. Pisang diperbanyak dengan cara vegetative yakni dengan menggunakan anakan tunas-tunas muda. Anakan yang baik memiliki ketiggian antara 1 meter sampai 1,5 meter. Adapun lebar umbi sekitar 15 sampai 20 cm. Sebaiknya anakan diambil dari indukan yang berkualitas baik, produktif dan buahnya unggulan. Bibit pisang dibagi dua jenis yakni anakan muda dan anakan dewasa.

Pengolahan Awal Medium Tanam
Pembukaan lahan tanam dalam budidaya  pisang kapok, langkah pertama yang dilakukan adalah pembasmian gulma, semak-semak, rumput dan melakukan proses penggemburan pada tanah, pembuatan sengkedan dan saluran pengeluaran air kelak.
Tanah perlu dibuat sengkedan atau teras dengan lebar bergantung pada kemiringan medim tanam. Adapun lambung sengkedan sebaiknya didanggah dengan menggunakan rerumputan atau bebatuan jika ada. Sebaiknya ditanami tumbuhan legume dan lamtoro pada batas sengkedan agar tidak erosi. legume termasuk unsur hara N dan mampu menahan angina yang bisa merusak tanaman pisang.

Penanaman
Lubang tanam pada lahan dibuat dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm jika medium tanahnya berat, dan 30 x 30 x 30 cm jika medium tanahnya cukup gembur.  Jarak tanam 3 x 3 x3 m jika tanah kondisi sedang dan 3,3 x 3,3 m jika tanah kondisinya berat. Penanaman pisang kapok dilakukan awal musim hujan. sebul ditanam, lubang tanam diberi pupuk organik misalny kompos dan pupuk kandang masing-masing 15-20 kg per lubang tanam.

Pemeliharaan
Pemeliharaan pohon pisang yaitu melakukan proses penjarangan agar hasil yang diperoleh maksimal. Sebaiknya satu rumpun hanya terdiri dari 2 hingga 4 batang saja. Selain itu, proses penyiangan gulma atau rumput harus dilakukn secara teratur terutama pada area yang dekat dengan batang pohon pisang. Dalam melakukan penyiangan sebaiknya dilakukan penggemburan tanah agar akar dan tunas semakin banyak.
Pemeliharaan selanjutnya yaitu perempalan daun-daun pisang yang sudah kering yang harus rutin dilakukan. Pemupukan juga dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun. Pisang memerlukan kalium dalam jumlah yang cukup besar. Dalam 1 hektar pohon pisang kira-kira membutuhkan 207 kg pupuk urea, 608 kg kcl, 138 kg super fosfat dan 200 kg batu kapur. Tahap pemupukan pertama dilakukan setelah 6 bulan setelah tanam.
Proses pengairan juga penyiraman harus perlu dijaga. Langkah ini dilakukan dengan mengaliri saluran air yang telah dibuat dan terletk diantara barisan tanaman pisang. Selanjutnya pemberian musa atau daun kering maupun basah agar mereduksi air yang menguap dan menekan pertumbuhan gulma. Tetapi proses musa ini jangan dilakukan secara terus menerus sebab bisa membuat tanaman pisang berakar dangkal.
Selanjutnya, pohon pisang yang telah berbuah maka jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah akhir harus dipotong sebab jika tidak keberadaan jantung akan membuat perkembangan buah terhambat. Jika sisir buah pisang berkembang semua maka sebaiknya tandan buah pisang dibungkus menggunakan plastik bening. Sebaiknya menggunakan jenis polietilen dengan tebal 0,5 mm dan diberi lubang diameter 1,25 cm. Jarak antar masing-masing lubang sekitar 7,5 cm.

Hama dan Penyakit
Hama yang perlu diwaspadai dalam usaha budidaya pisang kapok antara lain ulat daun atau erienota thrax. Ulat tersebut menyerang daun dan daun pisang menjadi tergulung dan sobek. Ulat ini bisa ditanggulagi dengan insektisida malathion. Hama lainnya adalah kumbang. Ciri-ciri pisang yang terserang kumbang yaitu kelopak daundan juga batang ada lorong-lorong. solusinya, perbaiki sanotasi pada rumpun isang dan bersihkan dari sisi batang pisang yang busuk. Hama lainnya mematoda dan ulat bunga. Keduanya bisa diatasi dengan insektisida.

Pemanenan
Pisang kapok sudah berbuah umur setahun dan pemanenan biasanya ditentukan oleh umur buah dan bentuk buah. Ciri utama yakni dauan bendera yang telah kering, buah sudah cukup matang berumur antara 80-100 hari.

Tidak ada komentar: